Friday, February 18, 2011

F-in TRUST

Maybe I'm not really a good listener. Maybe I'm not lucky one who pass availability to understand, to speak with heart. Maybe I'm cursed.

Gw iri sama orang-orang yang gampang banget dipercaya dan dianugerahi kemampuan untuk mengeluarkan ekspresinya. Karena apa? Karena ketika seseorang cerita sama dia, maka kenyamanan pun akan sendirinya dateng. Malam ini gw sadar, gw miskin akan 'skill' itu. Mungkin gw bukan orang yang gampang merangkai kata buat menanggapi cerita (curhat) orang lain. Tapi dalam lubuk hati gw yang paling dalem, gw pasti sangat sangat ikut sedih juga kalo ada orang terdekat gw yang lagi mendapat sesuatu yang ga enak.

Beberapa tahun lalu, gw pernah dibantai habis-habisan sama yang namanya ke-bullshit an kepercayaan. Gw menaruh seluruh jiwa gw sama seorang manusia yang pada akhirnya menanggalkan sebuah kepercayaan yang emang kami buat. Buat saling menunggu. Karena gw selalu percaya, a good time always come. Mungkin bukan detik itu, jam sekarang atau satuan waktu manapun. Jejaknya ga ada yang bisa prediksi.Dan akhirnya Tuhan membuka mata gw untuk melihat kalau dunia masih panjang. Gw harus move on dari sifat gw yang hanya stalking kehidupan that damnly couple dan membuat hidup gw makin ngiris.

Dan sekali lagi, ibarat jenjang SMP, gw ga lulus UAN dalam materi "kepercayaan". Mungkin gw dikutuk kali ya karena ga pernah buat orang nyaman untuk berbagi cerita sama gw, even my closest one. Kayaknya gw ga akan pernah lulus 'tes' ini. Dan selamat kepada siapapun yang sering jadi tempat cerita orang lain. Gw ga pernah bisa, guys. Ga pernah bisa. Maybe I'm cursed.

Wednesday, January 19, 2011

7th day

Genap seminggu gw KKN di desa sindangsari. Banyak banget pengalaman yang gw dapet. Mulai dari mengenal teman2 baru, mengenal kehidupan di desa, adaptasi sama makanan, dan beberapa kegiatan yang mulai banyak menyita waktu tidur karena ada rapat rutin setiap malem.

Awalnya kita dapet rumah yang...ya..cukup ga layak buat tempat tinggal 23 orang. Tepatnya 2 bangunan. Posyandu dan rumah tinggal. Posyandu buat tempat tinggal cowok dan rumah tinggal buat ceweknya. Asli lantai rumah tinggalnya aja masih semen dan lembabb bangett. Kamar mandinya aja di share bareng buat cowo juga. Yang ngebuat cewek yg berjilbab, include me, ga nyaman bngt tinggal di sana.

Akhirnya setelah lobi sana sini, diputuskan untuk pindah aja, dari pada penyakitan sebulan. Alhamdulillah bgt dapet rmh yg layak dan sebelahan sama balai desa. :)

ok, it's lunch time.
xoxo

Tuesday, January 11, 2011

Fraudulent ?

Gw ga akan pernah tau apakah gw akan juga bersikap seperti mereka atau tidak. Ketika ada sesuatu yang akan menopang nilai akademis lo, dengan mudah, lebih tepatnya dengan jumlah satuan kredit yang cukup signifikan menggoyang IPK, maka apa yang lo akan lakukan?

Curang? Banget!
Tapi gw memilih diam, errh..agak sedikit juga mengumpat (karena iri). Tapi apakah gw lebih baik dari mereka kalo gw ada di posisi mereka? Ragu gw.
Maka kesimpulan gw, we live with so many choices and we have choosen. Dont act like you are pure milk.

XOXO

Monday, December 20, 2010

Is it my fault?

Kadang gw ga ngerti, mencoba perhatian aja gw jadi salah.

Wednesday, November 24, 2010

Me Loves Photos : Starbucks









PENDING POST : ARTI KEHADIRAN MEREKA DI KEHIDUPAN SAYA

Suatu waktu, ketika para siswa dan siswi SMU kelimpungan bercampur rasa cemas tak tertahankan untuk mengetahui nasib kelulusan mereka di SNMPTN, saya sedikit terdiam membaca suatu status teman yang kurang lebih isinya : “Mama malu kamu cuma di farmasi UNPAD”.

Saya pun menarik kesimpulan bahwa dia tidak lulus SNMPTN untuk pilihan pertama yaitu kedokteran.Dan tetap stay di farmasi UNPAD. Saya pun tertarik ke dalam lamunan “betapa beruntungnya saya”

Orang tua saya tidak pernah malu memiliki kami, anak-anaknya, walaupun sebengal apapun kami, semalas apapun kami, sebegitu nyebelinnya kami. Mungkin pernah suatu kala mereka atau salah satu dari mereka membentak kami karena suatu kesalahan yang kami lakukan. Tapi itu hanya berlaku dengan satuan waktu yang sebentar. Setelah itu, we have normally life.

Kembali lagi kepada masa-masa saya duduk di kelas akhir di SMA. Dengan keadaan nilai-nilai saya yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan teman-teman lain satu angkatan. Bahkan saya malu untuk sekedar mengajukan untuk diri mengambil formulir PMDK UNS pada saat itu. Padahal sebelumnya impian mereka mungkin dipenuhi oleh kedokteran. Iya, anaknya masuk FK. Tapi saya sering sekali mengaduhkan nasib nilai saya. Harapan-harapan dipenuhi oleh luapan ke-menyerah-an. Saat saya bilang saya ingin masuk DKV ITB, mereka sangat antusias. Bahkan saat presentasi ITB di IC, saya melihat catatan Ayah tentang info-info DKV ITB. Begitu juga ketika saya bilang saya ingin masuk arsitektur interior UI, mereka juga antusias. Ayah tidak pernah marah dengan jurusan apa yang saya pernah sukai, kata Ayah, asalkan kamu suka dan kamu sungguh-sungguh. Begitu katanya. Guys, i am about to cry now. Betapa baiknya dan bijaknya mereka. Terima kasih Mah, Yah, Feby sayang kalian. I love you much. Aku engga tau apakah aku sanggup untuk hidup tanpa kalian. Bahkan mungkin akan seperti aku hidup tanpa indra apabila tidak ada nasihat kalian mendampingi selama ini.

Begitu berharganya mereka bagi saya. Dan saya pun berjanji tidak akan
menyiayiakan kesempatan-kesempatan yang mereka berikan kepada saya.

XOXO
feby
03 Mei 2010

PENDING POST : OLD MAN AND OLD WOMAN

Ketika saya sedang berdiri di tepi jalan, sepasang baya berjalan, lewat di depan saya.Yang satu nenek, lainnya kakek. Sang nenek dengan setia menjadikan punggungnya sandaran tangan si kakek sebagai pandu dalam berjalan. Saat itu suudzon saya mengantarkan pada praduga bahwa mereka adalah pengemis. Tangan saya seraya setengah refleks terangkat, menandakan “maaf”. Dan fatal saya adalah salah. Mereka bukan pengemis. Sang nenek tersenyum tulus dengan sisa-sisa keriputnya. Sang kakek berlalu saja tanpa suatu kesan. Saya menyimpulkan mungkin penglihatannya sudah tidak sebagus sebelumnya. Kembali mereka berlalu, menjadi suatu penggalan cerita kehidupan biasa, sederhana, dan kering akan sesuatu yang menjadikannya peristiwa. Mata saya terpaku pada suatu kekuatan kuat antara mereka, entah apakah masih bisa disebut CINTA atau apalah, tapi saya yakin sesuatu itu jauh lebih daripada sekedar suatu rangkaian lima huruf tersebut. Langka dan sangat banyak dicari sekarang tapi beribu susah menggapainya.

catatan malam amatir saya di malam ini
080909, a historical nite