Wednesday, November 24, 2010

PENDING POST : 3 Hati 2 cinta

Pernah nonton film Cin(t)a ?

Awalnya saya mengira alur ceritanya mungkin akan seperti film itu. Konflik yang tercipta karena perbedaan keyakinan dan sangat ditekan dalam merasa ketidak adilan atas adanya perbedaan tersebut, mempertanyakan mengapa perbedaan sacral itu ada padahal ada sesuatu mulia (menurut mereka) yang disebut-sebut sebagai cinta.

Saya juga agak kaget karena film ini diproduksi oleh Mizan. Produsen media Islam. Yang tentunya bebas dari kesan provokasi antar agama. Tidak mungkin saya mendapatkan ending yang buruk. Entah dari mana keyakinan itu dating.
Awal film masih dapat ditebak-tebak ceritanya. Satunya Islam. Satunya Kristen. Jatuh cinta dan tentunya tidak direstui. Kemudian orang tua campur tangan dan sang lelaki dijodohkan. Namun berhasil melepaskan dari kekangan tersebut. Ini yang menarik. Keduanya tidak pernah menyesalkan adanya perbedaan konsep ketuhanan dalam agama masing-masing. Film ini menyajikan pelajaran yang unik sekaligus mengena. Bukan siapa atau agama siapa yang dikorbankan untuk dilebur ke dalam satu agama. Tidak ada tokoh yang pindah agama. Mereka memang bertemu karena cinta. Dan itu bukan suatu kebetulan. Tuhan tidak pernah menciptakan kebetulan. Buat apa ada takdir.

Lalu bagian mana yang salah dari kisah mereka?
Saya sendiri banyak terketuk oleh kalimat-kalimat yang menancap karena maknanya yang dalam. Memang mungkin mereka bisa saja bersatu, dengan ‘menarik’ salah satunya ke keyakinan pasangannya atau menjalani hidup dengan tetap pada keyakinan masing-masing. Namun Rosyid dan Delia tidak. Bahagia bukan saya dilihat dari keduanya saja, namun orang-orang di sekitarnya.Pernikahan beda agama bukan rumit dalam perbedaan keyakinana saja, namun juga tentang psikologis pasangannya ke depan, dan juga masa depan anak-anak mereka. Manusia tidak pernah mempunyai jawaban yang pasti namun yang dibutuhkan adalah sebuah keputusan bijak untuk memilih yang terbaik. Sekali lagi aplaus untuk 3 hati.

07 Juli 2010

0 comments: